Rabu, 24 Oktober 2018

Pengujian Dengan Metode Brinell


Pengujian Brinell
        Metoda uji kekerasan yang di ajukan oleh J.A Brinell pada tahun 1900an ini merupakan uji kekerasan lekukan yang pertamakali banyak digunakan dan di susun pembakuannya (dieter, 1987). Uji kekerasan ini berupa pembentukan lekukan pada permukaan logam menggunakan indentor. Indentor untuk brinell berbentuk bola dengan diameter 10mm, diameter 5mm, diameter 2,5mm, dan diameter 1mm, itu semua adalah diameter bola standar internasional.
Bola brinell yang standar internasional tersebut ada 2 bahan pembuatannya. Ada yang terbuat dari baja yang di keraskan/dilapis chrom, dan ada juga yang terbuat dari tungsten carbide. Tungsten carbide lebih keras dari baja, jadi tungsten carbide biasanya dipakai untuk pengujian benda yang keras yang dikhawatirkan akan merusak bola baja. Namun untuk pengujian bahan yang tingkat kekerasannya belum diketahui, alangkah baiknya jika kita mengujinya terlebih dahulu menggunakan metoda rockwell c, dengan menggunakan indentor kerucut intan, untuk menghindari rusaknya indentor. Seperti yang kita ketahui bahwa intan adalah logam yang paling keras saat ini, jadi intan tidak akan rusak jika di indentasikan ke material yang keras.pengujian ini disebut uji kekerasan menggunakan mesin uji hardness tester .
        Untuk bahan/ material pengujian brinel harus disiapkan terlebih dahulu. Material harus bersih dan diusahakan halus (minimal N6 atau digerinda). Harus rata dan tegak lurus, bersih dari debu, karat, dan terak.
Cara/metoda pengujian Brinell

  1.  persiapkan alat dan bahan pengujian :
  2.  mesin uji kekerasan Brinell (Brinell Hardness Test)
  3.  indentor bola (bola baja atau bola carbide)
  4.  benda uji yang sudah di gerinda amplas halus
  5.   .stop watch f. mikroskop pengukur
       indentor di tekankan ke benda uji/material dengan gaya tertentu. (untuk base ferro biasanya              menggunakan 3000 kgf)
      tunggu hingga 10 – 30 detik (biasanya 20 detik)
      . bebaskan gaya dan lepaskan indentor dari benda uji
      ukur diameter lekukan yang terjadi menggunakan mikroskop pengukur. (ukur beberapa kali di    beberapa tempat dan posisi dan ambil nilai pengukuran yang paling besar)
        

Dimana : BHN = Brinell Hardness Number
              P = Beban yang diberikan (kgf)
              D = Diameter indentor (mm)
              d = Diameter lekukan rata-rata hasil indentasi
rumus untuk mencari beban yang sesuai



Dimana: P = Beban yang diberikan
                   C = Konstanta bahan yang akan di uji ( jika bahannya base ferro maka konstantanya 30)
                   D = Diameter indentor
Kelebihan metoda Brinell :
 Sangat dianjurkan untuk material-material atau bahan-bahan uji yang bersifat heterogen
Kekurangan metoda Brinell :
      Butuh ketelitian saat mengukur diameter lekukan hasil indentasi
        Lama, sekali pengujian bisa menyita waktu hingga 5 menit, belum termasuk persiapan dan perhitungannya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar